Bandara Sultan Hasanuddin Buka Layanan GeNose C19, Segini Tarifnya

Calon penumpang mangantre melakukan tes GeNose C19 di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulsel, Jumat, 16 April 2021. DOK/Humas Bandara Internasional Hasanuddin Calon penumpang mangantre melakukan tes GeNose C19 di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulsel, Jumat, 16 April 2021. DOK/Humas Bandara Internasional Hasanuddin

Apakareba: Kini, layanan tes GeNose C19 telah hadir di Bandar Udara (Bandara) Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan. Layanan tes covid-19 itu dibuka mulai Jumat, 16 April 2021 dan dijadikan sebagai salah satu syarat perjalanan melalui udara.

Lalu, bagaimana dengan tarifnya? Tarif yang dikenakan bagi calon penumpang yang menggunakan layanan ini, yakni sebesar Rp40 ribu. Ketentuan harga itu sudah sesuai dengan arahan pemerintah. 

Layanan tes GeNose C19 berada di area lobi kedatangan bandara. Bandara Sultan Hasanuddin akan melayani tes covid-19 tersebut bagi calon penumpang setiap hari pukul 06.00 sampai 11.00 WITA.

Pihak bandara telah menyediakan 10 alat tes covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada tersebut. Diketahui, alat tes GeNose C19 dapat melakukan sebanyak 10 hingga 12 pemeriksaan kantung udara yang berisi hembusan napas.

"Kami sebelumnya, sudah melakukan simulasi dengan pihak Angkasa Pura Supports sebagai pihak penyedia alat periksa dan Indofarma. Kami mengikutsertakan 150 karyawan. Dan dengan jumlah alat yang tersedia, maka diperkirakan kita dapat melayani sekitar 1.700 pemeriksaan," kata General Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Wahyui, seperti dilansir dari Mediaindonesia.com.

Tak perlu repot-repot, calon penumpang dapat mendaftarkan diri untuk menggunakan layanan tersebut melalui www.rapid.supports.com atau unduh aplikasi farmalab pada google plyastore untuk android.

"Kenyamanan penumpang menjadi prioritas utama. Personel yang ada juga dipastikan melayani penumpang yang akan melakukan pemeriksaan GeNose C19," lanjut Wahyudi.

Tercatat, sekitar 7.000 orang berangkat dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dalam sehari. Meski begitu, kantong udara yang disediakan baru sekitar 20 persen dari jumlah penumpang yang berangkat. 

Dengan begitu, calon penumpang diminta untuk tidak hanya mengandalkan layanan tes GeNose C19. Penumpang masih bisa melakukan pemeriksaan rapid test antigen atau PCR test.
 
“Itu dimaksudkan agar tidak terjadi penumpukan antrean pada saat melakukan pemeriksaan GeNose C19,” tutupnya. (Lina Herlina)

 


 



(SYI)

Berita Lainnya