Dear Orang Tua, Begini Cara Menyikapi Anak Korban Pelecehan Seksual

Ilustrasi. Foto: Freepik.com Ilustrasi. Foto: Freepik.com

Jakarta: Viral di media sosial dugaan pelecehan seksual anak di salah satu pusat perbelanjaan di Bintaro, Tangerang Selatan. Pelaku tertangkap basah melecehkan sejumlah anak kecil.

Perempuan yang merekam video mengaku anaknya mengalami pelecehan seksual. Sebab, pelaku kepergok mencolek-colek anaknya secara tiba-tiba.

Sebagai orang tua yang mendapati langsung anaknya mengalami pelecehan seksual, wajar bila merasa panik. Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa orang tua lakukan jika anak mengalami pelecehan seksual.

Dirangkum dari Hello Sehat, simak penjelasannya berikut:

1. Tetap tenang dan berikan rasa percaya

Anak akan melihat perilaku Anda sebagai isyarat bahwa mereka akan baik-baik saja.Kekerasan dan pelecehan seksual pada anak dapat mengubah pandangan anak terhadap dunia, terutama jika terjadi di usia remaja.

Namun, terlepas dari seberapa hancur hati Anda, yakinkan anak bahwa ia akan baik-baik saja. Katakan bahwa tidak ada yang berubah darinya. Katakan bahwa dia masih sama seperti yang dulu.

2. Berikan rasa aman

Memulihkan rasa aman pada anak merupakan hal yang sangat penting. Kekerasan dan pelecehan seksual pada anak dapat membuatnya kehilangan kontrol sehingga merasa ketakutan bahkan di rumah sendiri.

Maka dari itu, katakan padanya bahwa Anda akan selalu berada disisinya. Sampaikan juga bahwa tidak semua orang bersikap jahat. Yakinkan bahwa di dunia ini masih banyak orang baik.

Baca: Catat! Ini Cara Mencegah Pelecehan Seksual di Kampus Menurut Pakar

3. Jangan biarkan anak menyalahkan diri

Buatlah anak percaya bahwa bukan dia yang menyebabkan terjadinya kekerasan atau pelecehan seksual. Katakan ia tidak bisa disalahkan karena tidak mengetahui bahwa peristiwa itu akan terjadi. Hal ini untuk menghindari terjadinya depresi pada anak terutama remaja.

Banyak juga orang tua yang menyalahkan anak karena menyembunyikan peristiwa tersebut atau tidak memberi tahu lebih cepat. Ingat, anak memiliki beban psikologis tersendiri seperti ketakutan pada dirinya yang telah dijelaskan.

4. Minta bantuan ahli

Tenangkan diri Anda dan selidiki apa yang sebenarnya terjadi. Seperti bertanya kepada anak mengenai rangkaian peristiwa yang telah dialami olehnya.

Jika anak sudah memberikan diri untuk menceritakan traumanya, segera laporkan ke pihak berwajib dan minta untuk menjalani visum di rumah sakit. Selanjutnya, dokter dapat merancang rencana perawatan fisik dan terapi khusus untuk memulihkan kondisi anak.

Menangkap pelaku kekerasan dan pelecehan seksual memang penting. Namun, memulihkan kondisi kejiwaan anak seperti semula jauh lebih penting.

Untuk itu, fokuslah pada pemulihan anak Anda dan dampingi selalu agar ia merasa aman dan dilindungi.

Jika Anda mencurigai anak atau kerabat terdekat mengalami pelecehan seksual dalam bentuk apapun, amat disarankan untuk menghubungi nomor darurat di bawah ini.

1. Polisi: 110,

2. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI): (021) 319-015-56,

3. Komnas Perempuan di (021) 390-3963,

4. Solidaritas Aksi Korban Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan, (SIKAP): (021) 319-069-3,

5. Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) :(021) 877-972-89, atau

6. Pusat Krisis Terpadu RSCM: (021) 361-2261.



(UWA)

Berita Lainnya