Moms, Ingin Ajarkan Anak Berpuasa Sejak Dini? Yuk Intip Tips-nya di Sini

Foto: Pexels.com Foto: Pexels.com

Apakareba: Menunaikan ibadah puasa saat Ramadan merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim. Tetapi, bukan berarti seluruh orang yang menganut agama Islam wajib melaksanakan puasa Ramadan. Anak-anak atau orang yang belum balig tidak diwajibkan untuk puasa.

Seperti halnya dengan salat, lebih baik anak dibiasakan berpuasa sejak dini. Namun, perlu diingat bahwa puasa lebih berat dibanding salat. Sehingga, jangan sampai orang tua mengajarkan anak berpuasa dengan cara yang sembarangan, seperti langsung mengajaknya berpuasa sampai azan magrib. 

Kondisi tubuh si kecil pun harus dipastikan fit dan siap mengikuti ibadah puasa. Asupannya juga harus diperhatikan agar ia benar-benar kuat dalam menjalani salah satu rukun Islam tersebut. Lalu, bagaimana cara mengajarkan anak berpuasa sejak dini? Yuk, simak tipsnya sebagai berikut.

Ajarkan anak berpuasa melalui buku

Salah satu cara yang paling efektif untuk mengajarkan anak berpuasa sejak dini, yakni melalui buku. Seperti kita ketahui, anak-anak sangat suka dengan animasi yang digambarkan dalam buku. Itulah alasan mengapa si kecil sering meminta ibu atau ayahnya membacakan buku untuk mereka sebelum tidur.

Selain itu, anak juga cenderung mengikuti sikap dan perilaku para tokoh yang ada di dalam buku. Jadi, cobalah untuk memberi pemahaman soal puasa melalui buku yang memang diperuntukkan bagi anak-anak yang akan berpuasa untuk pertama kalinya, seperti Amal’s Ramadan yang ditulis oleh Amy MaranVille. 

Dilansir dari Jeddah Mom, buku tersebut menceritakan tentang seorang anak laki-laki berusia 11 tahun bernama Amal yang menjalankan puasa untuk pertama kalinya. Kebetulan, hari itu juga bertepatan dengan hari ia harus mengikuti perkemahan musim panas.

Dengan begitu, si kecil akan memiliki tokoh yang menjadi panutannya dalam memulai puasa. Apabila anak kecil di buku tersebut berhasil menjalankan puasa dengan baik, tentunya anak pun akan berpikir bahwa dirinya juga bisa melakukan hal serupa.

Ajarkan secara bertahap

Hindari untuk mengajarkan anak berpuasa dengan memintanya untuk menahan makan dan minum sampai azan magrib untuk pertama kalinya. Mulailah melatih mereka dengan berpuasa tiga sampai empat jam di tahun pertama anak diajarkan mengenai puasa. Misalnya, ajarkan anak untuk berpuasa hingga pukul 10.00 WIB. Jika si kecil merasa kuat, ajarkan secara bertahap hingga pukul 12.00 WIB. 

Baca juga: Kalian Harus Tahu! Ini Respons 7 Organ Tubuh Kita saat Berpuasa

Pada tahun kedua anak belajar puasa, latihlah anak menjalankan ibadah wajib itu hingga sore hari. Apabila si kecil sudah membatalkan puasa di waktu yang sudah ditentukan, seperti pukul 12.00 WIB, tidak masalah jika ia ingin melanjutkan kembali puasanya hingga azan magrib.

Jangan melihat anak orang lain sebagai patokan

Ketika berinteraksi dengan orang tua lain, ada saatnya mereka menanyakan apakah anak kalian sudah kuat untuk berpuasa atau tidak. Sayangnya, ketika kalian menjawab bahwa anak kalian belum mampu untuk berpuasa, ada saja yang meresponsnya dengan tidak baik. Contohnya, banyak orang yang menjawab dengan “Bagaimana bisa? Saat seumuran dia, saya sudah kuat puasa.”

Tentunya, jawaban seperti itu terkadang membuat orang tua jadi memaksakan anaknya yang belum mampu menjadi harus mampu dalam melaksanakan ibadah puasa. Tetapi, inti dari mengajari anak berpuasa tidak didasari dari perkataan orang lain. Melainkan si kecil harus diajarkan mengenai keutamaan dan kewajibannya sebagai pemeluk agama Islam. 

Hargai usahanya

Selama mengajari anak berpuasa, jangan membuat mental mereka menjadi turun dengan mengejeknya ketika mereka merasa lapar dan haus. Bagi orang dewasa saja, puasa merupakan suatu hal yang berat. Jadi, anggaplah keluhan yang dilontarkan si kecil selama berpuasa sebagai hal yang wajar. Lalu, semangatilah mereka agar mampu melewati hari itu dengan baik.

Hidangkan makanan berbuka atau sahur yang mengunggah selera

Satu hal yang perlu diingat, anak sangat senang jika ibunya menyajikan makanan kesukaan mereka di meja makan. Terlebih ketika puasa, ketika mereka selama berjam-jam menahan lapar, tentunya mereka akan sangat bahagia jika sang ibu memasak makanan kesukaannya. Dengan begitu, si kecil akan memiliki mindset bahwa ibu akan memasak makanan kesukaannya saat ia berpuasa. 

Jadi role model yang baik

Ketika kita mengajarkan sesuatu kepada orang lain, pastikan kita sudah memahami ajaran itu lebih baik ketimbang mereka. Begitu halnya dengan berpuasa, orang tua harus menunjukkan kepada anaknya bahwa mereka juga disiplin dalam melaksanakan ibadah puasa. 

Jangan sampai, orang tua malah makan dan minum sebelum waktunya berbuka. Tak hanya itu, orang tua juga dianjurkan tetap produktif selama berpuasa bukannya bermalas-malasan. Sebab, anak akan menjiplak apa yang dilakukan orang tuanya dalam keseharian. 


 



(SYI)

Berita Lainnya